Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
Pada awalnya, konsep reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat, contohnya :
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat, contohnya :
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya, reaksi antara gas klorin dengan logam natrium membentuk natrium klorida.
Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya dan ion negatif terbentuk karena suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasarkan pada transfer elektron (perpindahan) elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukan senyawa ion.
Bagaimana untuk reaksi yang melibatkan senyawa kovalen ? Oleh karena dalam proses pembentukan senyawa kovalen tidak disertai dengan terjadinya perpindahan elektron. COntohnya :
Kedua reaksi tersebut merupakan reaksi oksidasi karena melibatkan pengikatan oksigen oleh suatu zat. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat dijelaskan dengan mudah melalui konsep perpindahan elektron, sebab keduanya merupakan senyawa kovalen yang terjadi karena pembentukan pasangan elektron bersama.
Oleh karena itu, perlu suatu konsep baru yang lebih universal dan lebih mudah untuk menjelaskan setiap reaksi redoks. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka lahirlah Konsep Reaksi Redoks.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat, contohnya :
- C(s) + O2(g) → CO2(g)
- H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l)
- HgO(s) → Hg(l) + 1/2O2(g)
- FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
- Na(s) + 1/2Cl2(g) → NaCl(s)
- Na(s) + 1/2Cl2(g) → NaCl(s)
- Na(s) → Na+(s) + e (oksidasi)
- 1/2Cl2(g) + e → Cl-(s) (reduksi)
Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya dan ion negatif terbentuk karena suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasarkan pada transfer elektron (perpindahan) elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukan senyawa ion.
Bagaimana untuk reaksi yang melibatkan senyawa kovalen ? Oleh karena dalam proses pembentukan senyawa kovalen tidak disertai dengan terjadinya perpindahan elektron. COntohnya :
- N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g)
- 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Oleh karena itu, perlu suatu konsep baru yang lebih universal dan lebih mudah untuk menjelaskan setiap reaksi redoks. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka lahirlah Konsep Reaksi Redoks.
Posting Komentar untuk "Perkembangan Konsep Reaksi Redoks"
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar Anda sesuai dengan topik postingan halaman ini. Centang "Beri tahu saya" untuk mendapatkan pemberitahuan balasan komentar anda.