Menganalisis Sifat Asam/Basa Suatu Spesies Berdasarkan Teori Asam Basa + Soal & Pembahasan
Tujuan Pembelajaran :
Dengan mencermati materi teori asam basa, peserta dapat menganalisis sifat asam/basa suatu spesies berdasarkan suatu teori asam basa.
Uraian Materi :
TEORI ASAM-BASA
1. Teori Arrhenius
Teori asam basa Arrhenius menyatakan bahwa dalam pelarut air, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen (H⁺) dan basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH⁻) yang saling menetralkan sesuai dengan reaksi:
H⁺ (aq) + OH⁻ (aq) ⟶ H₂O
Arrhenius juga membedakan antara asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Asam kuat terionisasi secara sempurna menjadi ion-ion H⁺, dan basa kuat terionisasi secara sempurna menjadi ion-ion OH⁻. Reaksi ionsasi asam dan basa lemah adalah reversibel (bolak balik) dan setimbang. Dalam teori Arrhenius hanya dapat diterapkan pada reaksi dengan pelarut air, dan teori tersebut tidak dapat menjelaskan bagaimana pembentukan OH⁻ dalam reaksi ionisasi basa lemah seperti amonia (NH₃).
2. Teori Bronsted – Lowry
Secara terpisah pada tahun 1923, J.N Bronsted di Denmark, dan T.M Lowry di Inggris mengamati reaksi asam dan basa, baik dengan pelarut maupun tanpa pelarut. Menurut Bronsted-Lowry, sifat asam dan basa ditentukan oleh kemampuan senyawa melepas atau menerima proton (H⁺). Teori asam basa Bronsted Lowry menyatakan:
- Asam merupakan senyawa atau partikel yang dapat memberikan proton (H⁺) (donor proton) kepada senyawa atau partikel lain.
- Basa adalah senyawa atau partikel yang dapat menerima proton (H⁺) (akseptor proton) dari asam.
Teori tersebut dapat menggambarkan reaksi amonia sebagai basa dengan cara sebagai berikut:
Proton (H⁺) pindah dari H₂O ke NH₃, terbentuk ikatan koordinasi antara N dan H dengan H₂O sebagai asam dan NH₃ sebagai basa.
3. Teori Lewis
Meskipun teori asam basa Bronsted-Lowry lebih umum dari teori Arrhenius, tetapi ada reaksi yang mirip asam-basa yang tidak dapat dijelaskan dengan teori ini. Contohnya adalah reaksi antara NH₃ dengan BF₃ menjadi H₃N-BF₃.
Pada reaksi tersebut, terjadi ikatan koordinasi antara atom N dengan B yang pasangan elektronnya berasal dari N. Berdasarkan pembentukan ikatan koordinasi itulah, maka Gilbert N Lewis mengemukakan teori yang dikenal dengan teori asam basa Lewis. Teori ini menyatakan:
- Asam adalah suatu partikel yang dapat menerima pasangan elektron dari partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.
- Basa adalah suatu partikel yang dapat memberikan pasangan elektron kepada partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.
Soal dan Pembahasan :
Untuk reaksi: NH₃ + H₂O ⇌ NH₄⁺ + OH⁻
Menurut teori asam basa Bronsted-Lowry, maka ...
A. NH₃ bersifat asam, karena menerima sebuah proton
B. NH₄⁺ bersifat basa, karena memberi sebuah proton
C. H₂O bersifat asam, karena memberi proton
D. H₂O bersifat basa, karena menerima proton
E. H₂O bersifat netral, karena menerima dan memberi proton
Perhatikan reaksi asam-basa konjugasi menurut Bronsted-Lowry berikut ini:
(1) HSO₄⁻ (aq) + H₂O (l) ⇌ H₃O⁺(aq) + SO₄²⁻ (aq)
(2) H₂O (l) + S²⁻ (aq) ⇌ OH⁻ (aq) + HS⁻ (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya adalah ...
A. HSO₄⁻ dan SO₄²⁻
B. HSO₄⁻ dan H₃O⁺
C. OH⁻ dan HS⁻
D. H₂O dan S²⁻
E. H₃O⁺ dan SO₄²⁻
Teori asam–basa Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted–Lowry karena memiliki kelemahan, yaitu ...
A. tidak berlaku umum untuk semua zat
B. tidak dapat menjelaskan perbedaan asam basa secara jelas
C. hanya berlaku untuk zat yang larut dalam air
D. tidak dapat memberikan contoh asam basa secara pasti
E. ada satu zat yang dapat bersifat asam sekaligus basa
Sumber pustaka :
Supriano. 2019. Bahan Ajar Kimia. Jakarta : Kemdikbud
Posting Komentar untuk "Menganalisis Sifat Asam/Basa Suatu Spesies Berdasarkan Teori Asam Basa + Soal & Pembahasan"
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar Anda sesuai dengan topik postingan halaman ini. Centang "Beri tahu saya" untuk mendapatkan pemberitahuan balasan komentar anda.